Assalamualaikum W., W.
Dear Bapak atau Ibu mentri, sudikah kiranya Bapak atau Ibu mentri meluangkan barang 5 menit saja untuk membaca curhatan saya.
Hari-hari sebelum mengajar anak kelas 9, saya dan rekan se-tim selalu menghabiskan waktu 'bercengkrama' (red.berdebat) dan belajar bersama.
Bukan 1 atau 2 yang kita perdebatkan,
melainkan jawaban A, B, C, atau D kah yang paling benar.
Sejatinya, kami tahu memang tidak ada yang maha benar selain Tuhan Yang Maha Esa.
Hanya saja, kami takut menyampaikan hal yang kurang tepat bahkan salah saat mengajar.
Kenapa? karena setiap apa yang kami ajarkan, kelak akan dimintai pertanggung jawaban.
Meskipun kami sudah menjadi guru, kami masih harus terus belajar.
Tak hanya guru lintas sekolah yang kami libatkan dalam diskusi.
Buku lintas penerbit juga kami pelajari.
Soal yang sama, terkadang berbeda-beda jawaban tergantung di buku apa dia diterbitkan.
Banyak buku telah kami jadikan rujukan dan acuan.
Buku terbitan pertama bilang, jawaban yang benar untuk soal-X adalah A.
Penerbit lainya bilang, jawaban yang benar untuk soal yang sama adalah D.
Lalu? Mana yang harus kita percaya dan jadikan acuan?
Pahamilah pak, saya hanya seorang guru BAHASA yang dikelilingi oleh jawaban yang tak pasti.
Janganlah membuat kami jadi tambah terombang ambing dalam ketidak pastian yang tak berkesudahan.
Lantas pada siapa kami harus bersandar atas kegalauan dan ketidak-pastian ini?
Sudikah kiranya Bapak atau Ibu mentri mempertimbangkan masukan dari saya?
Bagaimana kalau setelah proses UNBK berakhir, di tahun ajaran baru diadakan pressrilis jawaban benar UNBK versi Kementrian Pendidikan Indonesia agar terjadi kesatuan visi dan misi diantara kita. Tidak ada niatan lain selain memberikan saran.
Sekian Bapak atau Ibu mentri,
Semoga sedikit curhatan dari guru yang berada nun jauh disana, sempat untuk Bapak atau Ibu mentri baca.
terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca curhatan ini.
Sukses selalu untuk Pendidikan di Indonesia.
#restu
#gurubahasa
#suksesunbksmp
Dear Bapak atau Ibu mentri, sudikah kiranya Bapak atau Ibu mentri meluangkan barang 5 menit saja untuk membaca curhatan saya.
Hari-hari sebelum mengajar anak kelas 9, saya dan rekan se-tim selalu menghabiskan waktu 'bercengkrama' (red.berdebat) dan belajar bersama.
Bukan 1 atau 2 yang kita perdebatkan,
melainkan jawaban A, B, C, atau D kah yang paling benar.
Sejatinya, kami tahu memang tidak ada yang maha benar selain Tuhan Yang Maha Esa.
Hanya saja, kami takut menyampaikan hal yang kurang tepat bahkan salah saat mengajar.
Kenapa? karena setiap apa yang kami ajarkan, kelak akan dimintai pertanggung jawaban.
Meskipun kami sudah menjadi guru, kami masih harus terus belajar.
Tak hanya guru lintas sekolah yang kami libatkan dalam diskusi.
Buku lintas penerbit juga kami pelajari.
Soal yang sama, terkadang berbeda-beda jawaban tergantung di buku apa dia diterbitkan.
Banyak buku telah kami jadikan rujukan dan acuan.
Buku terbitan pertama bilang, jawaban yang benar untuk soal-X adalah A.
Penerbit lainya bilang, jawaban yang benar untuk soal yang sama adalah D.
Lalu? Mana yang harus kita percaya dan jadikan acuan?
Pahamilah pak, saya hanya seorang guru BAHASA yang dikelilingi oleh jawaban yang tak pasti.
Janganlah membuat kami jadi tambah terombang ambing dalam ketidak pastian yang tak berkesudahan.
Lantas pada siapa kami harus bersandar atas kegalauan dan ketidak-pastian ini?
Sudikah kiranya Bapak atau Ibu mentri mempertimbangkan masukan dari saya?
Bagaimana kalau setelah proses UNBK berakhir, di tahun ajaran baru diadakan pressrilis jawaban benar UNBK versi Kementrian Pendidikan Indonesia agar terjadi kesatuan visi dan misi diantara kita. Tidak ada niatan lain selain memberikan saran.
Sekian Bapak atau Ibu mentri,
Semoga sedikit curhatan dari guru yang berada nun jauh disana, sempat untuk Bapak atau Ibu mentri baca.
terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca curhatan ini.
Sukses selalu untuk Pendidikan di Indonesia.
#restu
#gurubahasa
#suksesunbksmp
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .