Rabu, 21 Januari 2015

PERSIAPAN DI TAHUN BARU PART 1


Selamat pagi semuanya!
Pagi yang mendung dari pinggiran kota Sidoarjo.

       Rek, kali ini saya ingin mengajak kalian untuk Flashback ke 22 hari yang lalu dan beberapa hari sebelumnya. Apa yang kalian ingat? Beberapa dari kalian pasti teringat pada beberapa hal yang terkait dengan persiapan menyambut tahun baru. Yap, pada artikel pertama di blog baru saya di tahun yang baru ini, saya ingin membahas tentang persiapan tahun baru.

       Menjelang tahun baru, banyak dari kita sibuk merencanakan acara yang pas dan asyik untuk menyambut pergantian tahun baru dengan keluarga atau teman. Beberapa orang berencana pergi ke puncak, menyewa vila dan menginap bersama teman lama, teman sekolah, teman kuliah atau keluarga. Beberapa orang hanya mempersiapkan perlengkapan untuk bakar – bakar jagung. Beberapa orang memilih untuk melihat pertunjukan kembang api dan pentas musik mulai dari musik pop ala anak muda yang katanya gaul sampai musik dangdutan. Sayangnya, terkadang ada juga yang berencana menyambut pergantian tahun baru dengan acara mabuk – mabukan, nyawer sana – sini lupa anak istri. Hemmm sebaiknya kita tidak melakukan opsi yang terakhir yah kawan. Selain merugikan diri sendiri dan orang lain, sangat disayangkan kalau awal tahun yang seharusnya dimulai dengan hidup yang lebih baik sudah di warnai dengan hal negatif.

       Beberapa hal dalam kegiatan yang saya sebutkan di atas menurut saya sedikit aneh. Pertama, acara bakar jagung bersama. Kegiatan ini seperti kegiatan wajib yang harus ada dalam setiap momen malam pergantian tahun baru. Kenapa membakar jagung saja harus menunggu malam tahun baru? Memangnya kalau tidak di bakar pada malam tahun baru, tidak akan jadi jagung bakar? Untungnya yang dibakar cuma jagung dan bukan orang atau rumah warga. Kedua, pertunjukan kembang api. Kembang api di beli dengan uang, Walaupun meracik sendiri, bahan – bahan untuk membuat kembang api juga dibeli dengan uang. Kalau kembang apinya di nyalakan, Hal tersebut sama saja dengan membuang – buang uang hanya untuk dibakar. Lagipula, asapnya bikin polusi udara trus bikin polusi suara di malam hari. Ada juga hal konyol yang saya tangkap sehubungan dengan begadang di malam tahun baru. Menjelang detik – detik pergantian tahun baru, kita seakan – akan sangat bersemangat untuk berjuang meraih asa di tahun yang baru agar semua harapan di tahun baru tercapai. Akhirnya, saat jam tepat menunjukkan pukul 00.00, dengan semangat kita membunyikan terompet dan menyalakan kembang api yang riuh terdengar bersahut – sahutan memekakkan telinga.  Tapi sejam setelahnya, sunyi senyap langsung menyergap. Sepertinya orang – orang itu sudah kelelahan dan tak bisa lagi menahan kantuk yang menyergap. Tidurlah kita, akhirnya, sholat subuh pun kesiangan. Sayang sekali yah, kalau semangat berjuang di tahun yang baru di awali dengan sholat subuh yang kesiangan.

       Menurut saya, nggak ada yang spesial dari tahun baru. Yang spesial adalah tanggalnya yang berwarna merah. Jadi, malam sebelumnya kita bisa begadang tanpa takut telat berangkat sekolah, kuliah atau kerja. Tapi, yang muslim tetep harus takut telat sholat shubuh ya.

       Saya nggak ingin dianggap freak atau skeptis pada tahun baru karena memberikan penilaian seperti di atas. Tapi, menurut saya alangkah lebih baik kalau kita merayakan tahun baru itu di rumah, merenungkan kekurangan di tahun yang lalu kemudian menyusun resolusi untuk tahun depan agar kehidupan kita menjadi lebih baik. Bukankah Rasulullah juga mengajarkan bahwa hari esok harus jadi lebih baik daripada hari ini? Jadi, sebaiknya di malam pergantian tahun baru kita juga memperbanyak doa kepada Allah agar mendapatkan kemudahan, kelancaran, untk menjalani tahun depan agar yang di cita – citakan dalam tahun tersebut tercapai. Akhir kata, apapun yang di lakukan pilihlah kegiatan yang bermanfaat dan tidak membawa mudhorot. (choluck©)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .