Rabu, 22 November 2017

Sore di Hati yang Sendu

Hancur? Memang.
Sakit? Sudah pasti.

Pada akhirnya, kau harus menyadari bahwa tak akan pernah ada kasih yang hakiki melainkan kasih Tuhan. 
Dia yang tulus menginginkanmu, akan datang kerumahmu, berbicara baik-baik dengan kedua orang tuamu dan tak akan membuatmu menunggu terlalu lama.
Ingat!
Tak akan membuatmu menunggu.
Apalagi menunggu terlalu lama.
"Aku belum siap"
Dan itu hanyalah kepalsuan dibalik "aku tak ingin berkomitmen serius denganmu".
Ketika kau asyik dengan penantianmu, ternyata dia pun asyik dengan gadisnya yang baru.
Dan kau?
Mereka bilang hanya remah-remah.
Tapi kubilang hanya remahan remah-remah.
Kecil
Tak terlihat
Tak berharga
Yah, kau hanya remahan remah-remah yang ikut terbang bersama debu.
Baginya Kau hanyalah sampah.
Masa lalu yang ingin ia hapus. 
Tak hanya sekedar di ctrl-del, melainkan  ctrl-shift-del.
Tak perlu diarsip di recycle bin, tapi langsung ke tempat sampah.
Baginya, kau tidak PAS, mangkanya kau hanya jadi ANGAN
Baginya, gadis barunya lebih PAS. dia pun dijadikan PAS-ANGAN.
Dasar kau keras kepala.
Akhirnya ia mencampakkanmu juga.
Lalu, sekarang siapa yang kau tunggu?
Kenangan masa lalu yang tak akan bisa kembali.
Kasihan betul kau ini.
Kembalilah kepada Tuhan dan Jangan lupa kau tanyakan, apakah masih ada stok jodoh untuk mu?
Aku, masih akan duduk di sini menantimu kembali untuk menceritakan kepadaku apa jawaban Tuhan.
Tenang saja, aku takkan bosan menantimu.
Aku di sini ditemani secangkir kopi dan sore yang sendu ini.
Kalau kau tanyakan rokok padaku, maaf saja.
Aku tak merokok.
(Ufuk Barat, Sidoarjo, 22-11-2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .