Kamis, 26 Desember 2019

MALAYSIA: First Impression



Negara tetangga yang pertama kali dan baru saja aku kunjungi adalah Malaysia. Negara tetangga yang satu ini bisa dibilang sama plek kayak Indonesia. Hal pertama yang membuat saya merasa asing saat sampai di Malaysia adalah perbedaan waktu. Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur, memiliki waktu yang sama seperti daerah Indonesia bagian tengah, tapi matahari di daerah Indonesia tengah tenggelam lebih awal. Waktu itu, saya sedang berada di dalam taksi online sedang menelepon teman, seketika saya heran sekaligus terkejut ketika menyadari jam di hape menunjukkan pukul 18.00 sedangkan matahari masih terasa panas menyengat. Takut salah, sayapun bertanya pada sopir taksi dan beliau mengatakan bahwa saya tak salah. Beliau heran kenapa saya
panik sekali. Ya of course laaah panik. Biasanya pukul 18.00 udah shalat magrib kog ini masih panas banget bahkan belum kedengeran adzan sama sekali.

Katanya Malaysia nih negara muslim hampir sama dengan Indonesia. Tapi, gaung nya nggak kerasa banget, membuatku rindu Indonesia 😭 yang kutahu selama hampir 2 Minggu berkeliling Kuala Lumpur, disini banyak Mall nya dari pada masjidnya. (CMIIW) Tapi, menurutku hal itu jadi lebih baik, soalnya yang shalat di masjid jadi buwanyak karena tercentral di satu masjid besar. Kalo di Indonesia??? Banyak masjid gada orangnya #malu. Karena banyaknya masjid, kalau adzan, di Indonesia jadi berasa rame, karena bersahut sahutan. Di Malaysia, aku belum pernah denger adzan sahut sahutan.

Setiap Mall di Malaysia pasti tersedia tempat shalat. Jangankan di setiap Mall, di setiap lantai Mall, tidak sulit untuk menemukan tempat shalat karena tersedia di sudut kanan maupun kiri Mall. Malah, tiap tempat shalat yang disediakan di Mall, terbilang buwwwersiiiih dan lumayan mewah ala hotel bintang, tidak seperti mushallah yang disediakan Mall di Indonesia. Kebanyakan hanya menyediakan satu tempat shalat yang kumuh, kecil, panas dan dekat parkiran pula. Semoga bisa berbenah segera.

  Hal lain yang aku temui di Malaysia adalah lalu lintas. Di Malaysia kebanyakan anak akan di antar jemput oleh mobil sekolah. Setiap orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah hanya akan mengedrop anak di depan pintu gerbang lalu pergi. Kalau di Indonesia, anaknya yang sekolah, emaknya antar bawa mobil, lalu mobil di parkir di sekolah, pindah ke satu mobil, arisan or hangout bareng. Hemm emak kuker yang kurang produktif penambah macet.

So far, orang Malaysia rata-rata sama ramahnya dengan orang Indonesia 😍😍|| LailatulChofifah©2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .