MALAYSIA: First Impression

Negara tetangga yang pertama kali dan baru saja aku kunjungi adalah Malaysia. Negara tetangga yang satu ini bisa dibilang sama plek kayak Indonesia. Hal pertama yang membuat saya merasa asing saat sampai di Malaysia adalah perbedaan waktu. Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur, memiliki waktu yang sama seperti daerah Indonesia bagian tengah, tapi matahari di daerah Indonesia tengah tenggelam lebih awal. Waktu itu, saya sedang berada di dalam taksi online sedang menelepon teman, seketika saya heran sekaligus terkejut ketika menyadari jam di hape menunjukkan pukul 18.00 sedangkan matahari masih terasa panas menyengat. Takut salah, sayapun bertanya pada sopir taksi dan beliau mengatakan bahwa saya tak salah. Beliau heran kenapa saya

Pertama Kali Naik Pesawat? Ojok Wedi! Gampang Kok!

Arsip Pribadi

Hemm akhire isok posting maneh rek, terakhir aku posting puisi GeJe Oktober wingi. hehehe 😊 Dino iki aku pengen posting carane numpak pesawat rek. Aku ngerti nek awakmu iki jane yo wes moderen kabeh rek, tapi aku yakin sak moderen-moderen e koen kabeh, onok seng durung tau numpak pesawat dan butuh informasi tentang toto coro numpak pesawat.

Agustus

5 Agustus 2019

Senin, 17.45

Dia Bilang dia jenuh.

Entah padaku,

atau hal lain

Khawatir?

Tentu

Haruskah aku menghilang sepanjang Agustus?

x

Surat Terbuka Untuk Kementrian Pendidikan

Assalamualaikum W., W. 
Dear Bapak atau Ibu mentri, sudikah kiranya Bapak atau Ibu mentri meluangkan barang 5 menit saja untuk membaca curhatan saya. 

Hari-hari sebelum mengajar anak kelas 9, saya dan rekan se-tim selalu menghabiskan waktu 'bercengkrama' (red.berdebat) dan belajar bersama.
Bukan 1 atau 2 yang kita perdebatkan,

Hati-Hati Dalam Membenci

Dan ingatlah,,,

Ketika kita tidak menyukai sesuatu, 

Sesungguhnya apa yang tidak kita sukai?

Ciptaannya atau penciptanya?

Kalau kita tidak menyukai ciptaan..

Sekali lagi, kita tidak pernah bisa memilih kita diciptakan menjadi apa.

Jangan karena diciptakan menjadi "KEINDAHAN" menurut mata manusia, lantas kita menghina atau membenci seseorang dengan "KEBURUKAN" menurut ukuran manusia.

Bisa jadi yang buruk dan kurang menurut ukuran kita, adalah yang baik menurut ukuran TUHAN.

Ketika kita tidak menyukai kekurangan seseorang, 
Secara tidak langsung kita pun tak menyukai karya dari Sang Pencipta..

Kalau kita sudah tidak menyukai Penciptanya, coba tanyakan ini pada diri sendiri...

Sudah se-sempurna apa kita?
Sudah sehebat apakah kita?
Bisakah kita menciptakan hal yang sama persis bahkan dengan yang kita hina?

Belum tentu kita bisa menciptakan yang lebih baik bahkan hanya untuk mencipta yang sama persis...

Sidoarjo, 14 Desember 2018

[Lailatul Chofifah©]