Jumat, 02 Oktober 2015

AFFIRMASI: Kebiasaan Kecil yang Dahsyat

Oleh: Lailatul Chofifah

Sebulan menjadi ‘agen’ pendidik di SMP Progresif Bumi Shalawat, penulis telah berkenalan dengan banyak rutinitas di SMP Progresif Bumi Sholawat. Rutinitas tersebut antara lain sholat dhuha bersama, apel pagi, pasword checking dan sederet rutinitas lain. Dari serangkaian rutinitas tersebut, Ada satu kegiatan yang membuat penulis kagum. Kegiatan tersebut adalah apel pagi.
Apel pagi adalah kegiatan dimana santri dan dewan asatidz berkumpul di lapangan untuk melakukan doa bersama-sama sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Lantas, apa yang membuat kegiatan apel pagi menarik? Dalam kegiatan tersebut, siswa dibiasakan untuk melakukan affirmasi. “Aku bisa. Aku cerdas. Aku bahagia.” Kurang lebih seperti itulah kata-kata affirmasi yang diteriakkan para santri dengan semanagat setiap Senin sampai Jumat.
Apakah affirmasi itu? Affirmasi adalah
doa. Affirmasi adalah serangkaian kata-kata positif yang diucapkan dan ditujukan untuk diri sendiri. Affirmasi dilakukan dengan cara mengulang-ulang kalimat positif untuk mensugesti diri sendiri. Hal ini merupakan langkah awal untuk membentuk citra diri yang positif. Meski demikian, affirmasi tidak ditujukan untuk sebuah pencitraan, melainkan agar seseorang merasa yakin dan percaya diri untuk mencapai cita-cita atau tujuan yang diinginkan.
Sudah banyak orang yang berhasil mencapai tujuan hidupnya dengan rutin melakukan affirmasi. Kisah orang-orang yang mengawali sukses dengan cara merutinkan affirmasi juga telah banyak ditulis dalam buku seperti The Secret dan Chicken Soup for The Soul. Beberapa orang pasti merasa percaya tak percaya dengan hal tersebut. Mengapa seseorang bisa sukses hanya dengan berbekal kata-kata yang rutin disugestikan? Jawabanya jelas karena seseorang yang rutin melakukan affirmasi mampu menanamkan keyakinan bahwa dia pantas sukses. Dia juga meyakini bahwa Allah akan menunjukkan jalan untuk meraih kesuksesan tersebut. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits Qudsi yang mengatakan bahwa Allah sesuai dengan prasangka hambaNya.
Bagaimana cara kerja affirmasi? Affirmasi bekerja saat otak seseorang sedang dalam kondisi alpha-tetha. Kondisi ini sering kita sebut dengan khusyu. Saat seseorang melakukan affirmasi dengan khusyu, dia pasti bisa melibatkan emosi dan perasasannya. Saat seseorang mampu melibatkan emosi dan perasaannya, maka kata-kata yang disugestikan akan mudah diserap oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar seseorang akan menerima perintah apa saja yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, affirmasi yang berhasil akan melahirkan keyakinan bahwa Allah pasti akan memberikan jalan menuju kesuksesan. Tentu, seseorang akan merasakan getaran-getaran semangat dalam tubuh saat affirmasi yang dikatakan berhasil diterima oleh pikiran bawah sadar.
Perlu digaris bawahi bahwa affirmasi hanyalah langkah awal untuk menanamkan keyakinan dalam diri seseorang. Selanjutnya, kesuksesan tersebut akan menjadi nyata apabila diusahakan dengan usaha yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang penuh pada Allah SWT. Jadi, tunggu apalagi? Mari kita teriakkan bersama! AKU BISA, AKU CERDAS, AKU BAHAGIA. [choluck ©]

*Artikel di atas pertama kali di publikasi di web resmi Sekolah Progresif Bumi Shalawat
** Artikel dapat di baca di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .