Oleh: Lailatul
Chofifah
Sebulan menjadi ‘agen’ pendidik di SMP Progresif
Bumi Shalawat, penulis telah berkenalan dengan banyak rutinitas di SMP
Progresif Bumi Sholawat. Rutinitas tersebut antara lain sholat dhuha bersama, apel pagi, pasword checking dan sederet rutinitas lain. Dari serangkaian rutinitas tersebut, Ada satu
kegiatan yang membuat penulis kagum. Kegiatan tersebut adalah apel pagi.
Apel pagi adalah kegiatan dimana santri dan dewan asatidz berkumpul di lapangan untuk
melakukan doa bersama-sama sebelum melakukan kegiatan pembelajaran. Lantas, apa
yang membuat kegiatan apel pagi menarik? Dalam kegiatan tersebut, siswa
dibiasakan untuk melakukan affirmasi. “Aku bisa. Aku cerdas. Aku bahagia.”
Kurang lebih seperti itulah kata-kata affirmasi yang diteriakkan para santri
dengan semanagat setiap Senin sampai Jumat.
Apakah affirmasi itu? Affirmasi adalah
doa. Affirmasi adalah serangkaian kata-kata positif yang diucapkan dan ditujukan untuk diri sendiri. Affirmasi dilakukan dengan cara mengulang-ulang kalimat positif untuk mensugesti diri sendiri. Hal ini merupakan langkah awal untuk membentuk citra diri yang positif. Meski demikian, affirmasi tidak ditujukan untuk sebuah pencitraan, melainkan agar seseorang merasa yakin dan percaya diri untuk mencapai cita-cita atau tujuan yang diinginkan.
doa. Affirmasi adalah serangkaian kata-kata positif yang diucapkan dan ditujukan untuk diri sendiri. Affirmasi dilakukan dengan cara mengulang-ulang kalimat positif untuk mensugesti diri sendiri. Hal ini merupakan langkah awal untuk membentuk citra diri yang positif. Meski demikian, affirmasi tidak ditujukan untuk sebuah pencitraan, melainkan agar seseorang merasa yakin dan percaya diri untuk mencapai cita-cita atau tujuan yang diinginkan.
Sudah banyak orang yang berhasil mencapai tujuan
hidupnya dengan rutin melakukan affirmasi. Kisah orang-orang yang mengawali
sukses dengan cara merutinkan affirmasi juga telah banyak ditulis dalam buku
seperti The Secret dan Chicken Soup for The Soul. Beberapa
orang pasti merasa percaya tak percaya dengan hal tersebut. Mengapa seseorang
bisa sukses hanya dengan berbekal kata-kata yang rutin disugestikan? Jawabanya
jelas karena seseorang yang rutin melakukan affirmasi mampu menanamkan
keyakinan bahwa dia pantas sukses. Dia juga meyakini bahwa Allah akan
menunjukkan jalan untuk meraih kesuksesan tersebut. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits Qudsi yang mengatakan
bahwa Allah sesuai dengan prasangka hambaNya.
Bagaimana cara kerja affirmasi? Affirmasi bekerja
saat otak seseorang sedang dalam kondisi alpha-tetha.
Kondisi ini sering kita sebut dengan khusyu.
Saat seseorang melakukan affirmasi dengan khusyu,
dia pasti bisa melibatkan emosi dan perasasannya. Saat seseorang mampu
melibatkan emosi dan perasaannya, maka kata-kata yang disugestikan akan mudah
diserap oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar seseorang akan menerima
perintah apa saja yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, affirmasi yang
berhasil akan melahirkan keyakinan bahwa Allah pasti akan memberikan jalan
menuju kesuksesan. Tentu, seseorang akan merasakan getaran-getaran semangat dalam tubuh saat affirmasi yang dikatakan berhasil diterima oleh pikiran
bawah sadar.
Perlu digaris bawahi bahwa
affirmasi hanyalah langkah awal untuk menanamkan keyakinan dalam diri
seseorang. Selanjutnya, kesuksesan tersebut akan menjadi nyata apabila
diusahakan dengan usaha yang sungguh-sungguh dan keyakinan yang penuh pada
Allah SWT. Jadi, tunggu apalagi? Mari kita teriakkan bersama! AKU BISA, AKU
CERDAS, AKU BAHAGIA. [choluck ©]
*Artikel di atas pertama kali di publikasi di web resmi Sekolah Progresif Bumi Shalawat
** Artikel dapat di baca di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .