Minggu, 01 Maret 2015

ADAB BERPAKAIAN: Inilah Wujud Kasih Sayang-Nya

PART 2
Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang. Dalam setiap perintah dan larangan yang Allah tetapkan untuk hamba-Nya, pasti terkandung hikmah dan karunia di dalamnya. Jadi, tidak mungkin Allah menerapkan suatu aturan yang memberatkan umatnya. Begitu pula dalam hal berpakaian. Allah tidak bermaksud untuk menyusahkan hamba-Nya dalam berpakaian. Sebaliknya, Allah justru memberikan kebebasan dan perlindungan bagi harkat dan martabat umatnya. Di bawah ini adalah tata cara atau adab berpakaian yang baik menurut islam.

1.    Memakai pakaian yang suci dan indah
Pakaian yang dikenakan tentunya harus merupakan pakaian yang suci apalagi kalau pakaian tersebut hendak dipakai untuk beribadah. Pakaian yang suci sudah tentu bersih, tetapi pakaian yang bersih belum tentu suci. Selain itu, pakaian yang dipakai sebaiknya pakaian yang indah. Pakaian yang indah tidak harus selalu pakaian yang mahal. Cukup menggunakan pakaian yang bersih dan rapih. Seperti yang sudah di tulis dalam postingan sebelumnya, memakai pakaian rapi termasuk bagian dari ucapan syukur seorang hamba kepada Allah SWT.

2.    Memakai pakaian yang menutup Aurat
Harus dipastikan bahwa pakaian yang dikenakan telah menutupi semua aurat. Aurat adalah bagian tubuh yang harus ditutupi dan haram ditampakkan pada orang yang bukan muhrim. Batas aurat laki – laki dan perempuan berbeda. Menurut hukum islam, aurat laki – laki adalah antara pusar hingga ke lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak tangan. Ingat! Hanya telapak tangan dan bukan telapak kaki. Banyak muslimah yang belum tahu mengenai hal ini. Beberapa muslimah terkadang sering meremehkan atau lupa untuk menutup telapak kaki atau menggunakan kaos kaki.

Allah berfirman dalam surat Al- A’raf [7] ayat 81 yang berbunyi:
يبَنِيْ~ ادَمَ قَدْاَنْزَلْنَاعَلَيْكُمْ لِبَاثًايُوَارِيْ سَوْاتِكُمْ وَرِيْشًاوَلِبَاسُ التَّقْوى
ذلِكَ خَيْرٌ طْذلِكَ مِنْاايتِ الله لَعَلَّهُمْ يَذَّكَُّرُوْنَ ﴿ الأءاف : ٢٦﴾
“Hai anak Adam, Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepada kalian Pakaian untuk menutup aurat kalian dan Pakaian indah untuk perhiasan. dan Pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Alloh, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan berpakaian tidak hanya untuk melindungi tubuh dari cuaca, tetapi juga untuk menutup aurat. Kenapa aurat harus di tutup? Tidak lain untuk melindungi diri dari nafsu lawan jenis yang dapat menimbulkan perbuatan menyimpang.

Masih banyak wanita muslim yang mengakui keislamannya tetapi masih belum bisa menutup auratnya dengan benar bahkan masih senang menggunakan pakaian mini. Ada satu kasus dimana seorang wanita diambil kehormatannya hanya karena pelaku kejahatan terangsang melihat pakaian mini pihak wanita. Setelah menjadi korban pelecehan seksual, lantas dengan entengnya pihak wanita menyalahkan pihak laki – laki. Padahal kalau diusut – usut, pihak wanita-lah yang telah mendzalimi dirinya sendiri. Ia tidak menyayangi tubuhnya dan memberikan pakaian yang tidak menutup seluruh auratnya. Sungguh sangat disayangkan.

3.    Memakai pakaian yang longgar
Perlu diketahui bahwa pakaian yang tertutup belum tentu menutup aurat. Pasalnya, pakaian yang ketat menampakkan lekukan tubuh yang mungkin dapat merangsang nafsu lawan jenis. Itulah kenapa seseorang harus memakai pakaian yang longgar atau tidak ketat.

4.    Tidak memakai pakaian yang tipis
Pakaian tipis menampakkan warna kulit dan mungkin merangsang nafsu orang yang melihat. Karena kulit yang terlihat mungkin dapat merangsang nafsu orang yang melihat, sebaiknya pakaian yang warnanya menyerupai warna kulit juga tidak usah dipakai.

5.    Tidak memakai pakaian lawan jenis
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
“لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لُبْسَةَ المَرْأَةِ وَ المَرْأَةَ تَلْبَسُ لُبْسَةَ الرَّجُلِ”
“Alloh melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.(HR. Adu Duad: 4/157, An-Nasa’i: 371).
Dari hadits di atas, jelaslah sudah kalau wanita tidak boleh memakai pakaian menyerupai laki-laki. Laki – laki juga tidak boleh memakai pakaian menyerupai wanita Apalagi hingga sulit dibedakan yang mana laki – laki dan yang mana wanita.

6.    Tidak menyerupai pakaian agama lain
Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
“مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ”
“Barangsiapa yang meniru-niru (perbuatan) suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka. (lihat Shohih Abi Daud: 3401)
Pakaian yang dikenakan tidak boleh menyerupai pakaian kebesaran agama lain atau golongan yang terlarang untuk diikutinya.

7.    Sederhana dalam berpakaian
Ada beberapa hal yang harus dihindari agar tidak menjadi berlebihan dalam berpakaian.
a.    Orang laki – laki sebaiknya tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kain pakaiannya apalagi sampai melebihi mata kaki walaupun sebenarnya tidak berniat sombong. Lagipula, pakaian yang terlalu berlebihan seperti di atas terkesan berat dan susah digunakan. Rasulullah SAW bersabda:
“مَا أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِيْ النَّارِ”
“(Kain) yang melebihi mata kaki tempatnya dineraka”. (HR. Bukhori: 5787)
“لَا يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا”
“Alloh tidak akan melihat orang yang memanjangkan bagian (melebihi mata kaki)karena sombong.” (HR. Bukhori: 5788 dan Muslim: 48, 2087)
Sedangkan wanita muslimah justru diperintahkan untuk memanjangkan pakaian hingga menutup kedua kakinya dan mengulurkan jilbab (kerudungnya) hingga menutupi kepala, tengkuk, leher, dan dadanya.

b.    Memakai pakaian termahal, termewah dan termegah terkadang menimbulkan riya’ yang tidak disadari. Sesungguhnya, riya’ adalah hal yang dibenci Allah dan Rasulnya. Rasulullah SAW bersabda:
” siapa yang melabuhkan pakiannya karenaa perasaan sombong.ALLAH SWT tidak akan memaandangnya pada hari kiamat”
Dalam hadist lain Rasulullah SAW  bersabda:
“ siapa yanag memakai pakain yang berlebih –lebihan maka ALLAH akan memberikan pakain kehinaan pada hari kiamat nanti.
(ahmad abu daud, an-nasa’iy dan ibnu majah).

8.    Tidak memakai sutra dan emas bagi laki – laki
Laki laki di larang memakai sutra dan emas secara mutlak, namun kedua hal tersebut dihalalkan bagi perempuan.
“Janganlah memakai sutra, karena siapa saja yang memakainya didunia, maka diakhirat dia tidak akan memakai-nya lagi.
(HR. Bukhori: 5834 dan Muslim: 2069)

9.    Memakai pakaian warna putih
Warna putih bukanlah warna yang diwajibkan. Hanya saja, lebih utama memakai pakaian yang berwarna putih, meskipun warna yang lainnya diperbolehkan.
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
“Pakailah pakaian putih, karena dia lebih suci dan lebih bagus. Dan kafanilah mayit kalian dengan kain putih tersebut.
(HR. Ahmad: 20239 dan Tirmidzi: 2819, ia berkata: ini hadits hasan shohih).

10. Mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan
Hendaklah mendahulukan anggota tubuh bagian kanan saat memakai pakaian dan mendahulukan anggota tubuh bagian kiri saat melepaskan pakaian.
Aisyah rodhiallohu anha berkata:
“كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُحِبُُّ التَّيَمُّنَ فِيْ شَأْنِهِ كُلِّهِ فِيْ نَعْلَيْهِ وَ تَرَجُّلِهِ وَ طَهُوْرِهِ”
“Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam menyenangi memakai sesuatu dari bagian kanan dalam setiap perbuatan, baik dalam bersandal, berjalan maupun bersuci.
(HR. Muslim: 67 atau 268)

11. Membaca doa sebelum berpakaian
Dalam melakukan segala sesuatu hendaklah diawali dengan doa minimal dengan mengucapkan “Bismillah”.

Saat ini pakaian muncul dengan berbagai model unik, menarik dan dengan berbagai macam warna yang berfariasi. Bagi kaum adam maupun hawa, esensi pakaian tidak hanya sebagai kebutuhan pokok melainkan sarana untuk memperindah penampilan. Berpakaian dan berhias untuk keindahan memang boleh asalkan memiliki nilai kesopanan dan didasari niat sebagai pengabdian pada Allah SWT. Dengan berpakaian yang baik sesuai yang telah disyariatkan oleh Islam, Insya Allah seseorang akan mendapat tempat terhormat dan dipandang sebagai orang berakhlak mulia. Sekarang, kalau sudah mengetahui adab berpakaian yang baik, segeralah dipraktikkan bersama – sama, kemudian pelan – pelan memperbaiki akhlak diri masing – masing. Demikianlah yang dapat dibagi. Apabila ada hal yang kurang tepat penulis mohon maaf. sesungguhnya, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pembaca termasuk penulis. Amin. (choluck©)

Referensi:
1.    Courtsey of Youtube. Berita Islami Masa Kini: Bolehkah Memakai Baju Menyamai Warna Kulit?. Reposted by Info Islami on 9 August 2014.

2.    UKKI AL – FATIH. ADAB BERPAKAIAN DALAM ISLAM. Posted on 4 february 2014.
downloaded on Friday, 27th February 2015 at 10:28.

3.    Mahabesar:Blog Islami. ADAB DALAM BERPAKAIAN. Posted on ___________. https://mahabesar.wordpress.com/sdsmpsma/adab-dalam-berpakaian/
downloaded on Friday, 27th February 2015 at 10:28.

4.    Cahaya Ilmuku. ADAB BERPAKAIAN DALAM ISLAM. Posted on __________. http://muhibbinboy.blogspot.com/p/v-behaviorurldefaultvmlo_11.html

downloaded on Friday, 27th February 2015 at 10:28.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .