PART 2
Islam adalah agama yang
penuh dengan kasih sayang. Dalam setiap perintah dan larangan yang Allah
tetapkan untuk hamba-Nya, pasti terkandung hikmah dan karunia di dalamnya.
Jadi, tidak mungkin Allah menerapkan suatu aturan yang memberatkan umatnya.
Begitu pula dalam hal berpakaian. Allah tidak bermaksud untuk menyusahkan
hamba-Nya dalam berpakaian. Sebaliknya, Allah justru memberikan kebebasan dan
perlindungan bagi harkat dan martabat umatnya. Di bawah ini adalah tata cara
atau adab berpakaian yang baik menurut islam.
1.
Memakai pakaian yang suci dan indah
Pakaian yang
dikenakan tentunya harus merupakan pakaian yang suci apalagi kalau pakaian
tersebut hendak dipakai untuk beribadah. Pakaian yang suci sudah tentu bersih,
tetapi pakaian yang bersih belum tentu suci. Selain itu, pakaian yang dipakai
sebaiknya pakaian yang indah. Pakaian yang indah tidak harus selalu pakaian yang mahal. Cukup
menggunakan pakaian yang bersih dan rapih.
Seperti yang sudah di tulis dalam postingan sebelumnya, memakai pakaian
rapi termasuk bagian dari ucapan syukur seorang hamba kepada Allah SWT.
2.
Memakai pakaian yang menutup Aurat
Harus dipastikan
bahwa pakaian yang dikenakan telah menutupi semua aurat. Aurat adalah bagian tubuh yang harus ditutupi dan haram ditampakkan
pada orang yang bukan muhrim. Batas aurat laki – laki dan perempuan berbeda.
Menurut hukum islam, aurat laki – laki adalah antara pusar hingga ke lutut,
sedangkan aurat wanita adalah seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak
tangan. Ingat! Hanya telapak tangan dan bukan telapak kaki. Banyak muslimah
yang belum tahu mengenai hal ini. Beberapa muslimah terkadang sering meremehkan
atau lupa untuk menutup telapak kaki atau menggunakan kaos kaki.
Allah berfirman dalam surat Al- A’raf [7] ayat 81 yang berbunyi:
يبَنِيْ~ ادَمَ
قَدْاَنْزَلْنَاعَلَيْكُمْ لِبَاثًايُوَارِيْ سَوْاتِكُمْ وَرِيْشًاوَلِبَاسُ
التَّقْوى
ذلِكَ
خَيْرٌ طْذلِكَ مِنْاايتِ الله لَعَلَّهُمْ يَذَّكَُّرُوْنَ ﴿ الأءاف : ٢٦﴾
“Hai anak Adam, Sesungguhnya kami Telah menurunkan kepada
kalian Pakaian untuk menutup aurat kalian dan Pakaian indah untuk perhiasan.
dan Pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian
dari tanda-tanda kekuasaan Alloh, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.”
Dari ayat di atas,
dapat disimpulkan bahwa tujuan berpakaian tidak hanya untuk
melindungi tubuh dari cuaca, tetapi juga untuk menutup aurat. Kenapa aurat
harus di tutup? Tidak lain untuk melindungi diri dari nafsu lawan jenis yang dapat menimbulkan perbuatan
menyimpang.
Masih banyak wanita
muslim yang mengakui keislamannya tetapi masih belum bisa menutup auratnya
dengan benar bahkan masih senang menggunakan pakaian mini. Ada satu kasus dimana seorang wanita diambil
kehormatannya hanya karena
pelaku kejahatan terangsang melihat pakaian
mini pihak wanita. Setelah menjadi korban pelecehan seksual, lantas dengan
entengnya pihak wanita menyalahkan pihak laki – laki. Padahal kalau diusut –
usut, pihak wanita-lah yang telah mendzalimi dirinya sendiri. Ia tidak
menyayangi tubuhnya dan memberikan pakaian yang tidak menutup seluruh auratnya.
Sungguh sangat disayangkan.
3.
Memakai pakaian yang longgar
Perlu diketahui
bahwa pakaian yang tertutup belum tentu menutup aurat. Pasalnya, pakaian yang ketat menampakkan lekukan tubuh yang mungkin dapat merangsang nafsu lawan jenis. Itulah kenapa seseorang harus memakai pakaian yang
longgar atau tidak ketat.
4.
Tidak memakai pakaian yang tipis
Pakaian tipis menampakkan
warna kulit dan mungkin merangsang nafsu orang yang
melihat. Karena kulit yang
terlihat mungkin dapat merangsang nafsu orang yang melihat, sebaiknya pakaian
yang warnanya menyerupai warna kulit juga tidak usah dipakai.
5.
Tidak memakai pakaian
lawan jenis
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
“لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ الرَّجُلَ
يَلْبَسُ لُبْسَةَ المَرْأَةِ وَ المَرْأَةَ تَلْبَسُ لُبْسَةَ الرَّجُلِ”
“Alloh melaknat
laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.”(HR. Adu Duad: 4/157, An-Nasa’i: 371).
Dari hadits di
atas, jelaslah sudah kalau wanita tidak boleh memakai pakaian menyerupai laki-laki. Laki – laki juga tidak boleh memakai pakaian menyerupai wanita Apalagi hingga
sulit dibedakan yang mana laki – laki dan yang mana wanita.
6.
Tidak menyerupai pakaian agama lain
Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
“مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ”
“Barangsiapa yang
meniru-niru (perbuatan) suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (lihat Shohih Abi Daud: 3401)
Pakaian yang dikenakan
tidak boleh menyerupai pakaian kebesaran agama lain atau golongan yang
terlarang untuk diikutinya.
7.
Sederhana dalam berpakaian
Ada beberapa hal
yang harus dihindari agar tidak menjadi berlebihan dalam berpakaian.
a. Orang laki – laki sebaiknya tidak terlalu berlebihan atau sengaja
melebihkan lebar kain pakaiannya apalagi
sampai melebihi
mata kaki walaupun sebenarnya tidak berniat
sombong. Lagipula, pakaian yang
terlalu berlebihan seperti di atas terkesan berat dan susah
digunakan. Rasulullah SAW bersabda:
“مَا
أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِيْ النَّارِ”
“(Kain) yang melebihi
mata kaki tempatnya dineraka”. (HR. Bukhori: 5787)
“لَا
يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا”
“Alloh tidak akan melihat orang
yang memanjangkan bagian (melebihi mata kaki)karena sombong.” (HR. Bukhori:
5788 dan Muslim: 48, 2087)
Sedangkan wanita muslimah
justru
diperintahkan untuk memanjangkan pakaian hingga menutup kedua kakinya dan
mengulurkan jilbab (kerudungnya) hingga menutupi kepala, tengkuk, leher, dan
dadanya.
b. Memakai pakaian termahal, termewah dan termegah
terkadang menimbulkan riya’ yang tidak disadari. Sesungguhnya, riya’ adalah hal
yang dibenci Allah dan Rasulnya. Rasulullah SAW bersabda:
”
siapa yang melabuhkan pakiannya karenaa perasaan sombong.ALLAH SWT tidak akan
memaandangnya pada hari kiamat”
Dalam
hadist lain Rasulullah SAW bersabda:
“
siapa yanag memakai pakain yang berlebih –lebihan maka ALLAH akan memberikan
pakain kehinaan pada hari kiamat nanti.”
(ahmad abu daud, an-nasa’iy dan
ibnu majah).
8.
Tidak memakai sutra dan emas bagi laki – laki
Laki – laki di larang memakai
sutra dan emas secara mutlak, namun kedua hal tersebut dihalalkan bagi
perempuan.
“Janganlah
memakai sutra, karena siapa saja yang memakainya didunia, maka diakhirat dia
tidak akan memakai-nya lagi.”
(HR. Bukhori: 5834 dan Muslim:
2069)
9.
Memakai pakaian warna putih
Warna putih
bukanlah warna yang diwajibkan. Hanya saja, lebih utama memakai pakaian yang
berwarna putih, meskipun warna yang lainnya diperbolehkan.
Rosululloh sholallohu alaihi wa
sallam bersabda:
“Pakailah
pakaian putih, karena dia lebih suci dan lebih bagus. Dan kafanilah mayit
kalian dengan kain putih tersebut.”
(HR. Ahmad: 20239 dan Tirmidzi:
2819, ia berkata: ini hadits hasan shohih).
10.
Mendahulukan anggota
badan yang sebelah kanan
Hendaklah mendahulukan anggota
tubuh bagian kanan saat memakai pakaian dan mendahulukan anggota tubuh bagian
kiri saat melepaskan pakaian.
Aisyah rodhiallohu anha berkata:
“كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُحِبُُّ
التَّيَمُّنَ فِيْ شَأْنِهِ كُلِّهِ فِيْ نَعْلَيْهِ وَ تَرَجُّلِهِ وَ
طَهُوْرِهِ”
“Rosululloh
sholallohu alaihi wa sallam menyenangi memakai sesuatu dari bagian kanan dalam
setiap perbuatan, baik dalam bersandal, berjalan maupun bersuci.”
(HR. Muslim: 67 atau 268)
11.
Membaca doa sebelum
berpakaian
Dalam melakukan
segala sesuatu hendaklah diawali dengan doa minimal dengan mengucapkan “Bismillah”.
Saat
ini pakaian muncul dengan berbagai model
unik, menarik dan dengan berbagai macam warna yang berfariasi. Bagi kaum adam maupun hawa, esensi pakaian tidak hanya
sebagai kebutuhan pokok melainkan sarana untuk memperindah penampilan. Berpakaian dan berhias untuk keindahan memang boleh
asalkan memiliki nilai kesopanan dan didasari niat sebagai pengabdian pada
Allah SWT. Dengan berpakaian yang
baik sesuai yang telah disyariatkan oleh Islam, Insya Allah seseorang akan mendapat tempat terhormat
dan dipandang sebagai orang berakhlak mulia.
Sekarang, kalau sudah mengetahui adab berpakaian yang baik, segeralah dipraktikkan
bersama – sama, kemudian pelan – pelan memperbaiki akhlak diri masing – masing.
Demikianlah yang dapat dibagi. Apabila ada hal yang kurang tepat penulis mohon
maaf. sesungguhnya, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi semua pembaca termasuk penulis. Amin. (choluck©)
Referensi:
1.
Courtsey of
Youtube. Berita Islami Masa Kini:
Bolehkah Memakai Baju Menyamai Warna Kulit?. Reposted by Info Islami on 9
August 2014.
2.
UKKI AL – FATIH. ADAB BERPAKAIAN DALAM ISLAM. Posted on 4
february 2014.
downloaded on Friday, 27th February 2015 at
10:28.
3.
Mahabesar:Blog
Islami. ADAB DALAM BERPAKAIAN. Posted
on ___________. https://mahabesar.wordpress.com/sdsmpsma/adab-dalam-berpakaian/
downloaded on Friday, 27th February 2015 at
10:28.
4. Cahaya Ilmuku. ADAB
BERPAKAIAN DALAM ISLAM. Posted on __________. http://muhibbinboy.blogspot.com/p/v-behaviorurldefaultvmlo_11.html
downloaded
on Friday, 27th February 2015 at 10:28.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .