Diberi Label

            Setelah hampir seminggu dilahirkan, sisa tali pusar seorang bayi biasanya akan terlepas dengan sendirinya. Di saat itu, seorang bayi akan diaqiqah dan diberi nama. Berbicara soal nama, setiap orang tua tentunya ingin memberikan nama yang indah pada anaknya. Karena
selain berfungsi sebagai identitas, nama juga merupakan doa orang tua pada anak. Beberapa orang tua memberikan nama yang indah ala nama para artis, nama tokoh sinetron, nama pemain sepak bola favorit, dan nama-nama unik lain yang dianggap indah. Beberapa orang juga mencari nama dari Al-Quran, dengan catatan kata-kata dalam Al-Quran yang memiliki arti yang baik.

            Orang yang memberikan nama pada saya bukanlah orang tua saya sendiri, melainkan kakak tertua ibu saya yang lebih mengerti tentang agama dibandingkan orang tua saya. Menurut almarhum nenek saya, saat mencarikan nama untuk saya, Pak De (sebutan saya pada kakak tertua ibu) dan kawan-kawannya mengadakan khataman Al-Quran. Secara bergantian, saya di gendong oleh tiap orang yang mendapatkan giliran membaca Quran. Hal tersebut dilakukan hingga al-Quran selesai di khatamkan.

Akhirnya, diputuskan bahwa “label” untuk saya adalah Lailatul Chofifah. Menurut keterangan, lailatul bermakna malam. Mungkin karena saya terlahir pada malam hari. Chofifah bermakna ringan. Kalau digabung, arti dari nama saya adalah malam yang ringan. Entah kenapa saya dipilihkan nama itu. Mungkin hal tersebut di sesuaikan dengan ibu saya yang tidak terlalu kesulitan saat melahirkan saya atau mungkin ada harapan agar saya menjadi orang yang senantiasa menghidupkan qiyamul lail.

Menurut saya, nama Lailatul Chofifah adalah nama yang indah. Pemilihannya tidak dilakukan secara instan, tidak dikarang-karang, melainkan ada proses panjang sampai akhirnya diputuskan nama saya Lailatul Chofifah. Saya berdoa agar kelak seorang ‘Lailatul Chofifah’ ini mampu memberikan manfaat minimal pada keluarganya sebelum meninggalkan dunia ini. [choluck ©]