Minggu, 15 Februari 2015

MENGANTUK SAAT OLAHRAGA? WASPADALAH!

Saat sedang senam, tiba – tiba instruktur saya keluar kelas dan mematung di depan pintu. Dengan terheran – heran semua peserta memperhatikan instruktur sambil menebak – nebak apa yang terjadi dengan Beliau. Di akhir kelas, Beliau mengatakan kalau tadi dia keluar kelas karena dia merasa mengantuk. Loh? Apa yang salah mengantuk saat olahraga?
Beliau mengatakan kalau ternyata mengantuk saat olahraga merupakan indikasi bahwa otak sedang kekurangan oksigen. Beliau mengatakan kalau kondisi tersebut dibiarkan, maka orang tersebut dapat kehilangan kesadaran bahkan mungkin mengalami efek yang lebih buruk dari itu. Karena ingin tahu lebih banyak tentang kekurangan oksigen pada otak, saya mencoba untuk search di internet mengenai kekurangan oksigen pada otak. Berikut adalah rangkuman dari beberapa artikel yang saya baca mengenai kurangnya oksigen.
Otak merupakan organ dalam tubuh yang lunak, lengket, berminyak dan kenyal seberat 1 kilogram atau kurang dari 5% total berat tubuh. Meskipun demikian, otak adalah organ pengguna oksigen terbesar. Otak mengkonsumsi 20 persen dari oksigen yang digunakan oleh tubuh. Otak membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya. Kurangnya persediaan oksigen dapat memiliki dampak negatif pada fungsi otak. Kondisi otak yang kekurangan pasokan oksigen dikenal dengan hipoksia serebral.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hipoksia serebral. Diantaranya:
1.      Aliaran Darah yang Tersumbat atau Melambat
Kita pasti sudah belajar dalam kelas biologi kalau oksigen dibawa ke otak dalam darah. Jadi, kurangnya oksigen dalam otak mungkin disebabkan adanya aliran darah ke otak yang tersumbat atau melambat. Tersumbatnya aliran darah dapat terjadi karena adanya bekuan darah, tumor otak, gangguan stroke, shock seperti tersedak, tercekik, hampir tenggelam, tersengat listrik, dan masalah jantung seperti adanya aritmia jantung atau serangan jantung yang menyebabkan darah sulit untuk mencapai otak karena tidak dipompa dengan cukup efektif.
2.      Darah tidak membawa cukup oksigen
Kekurangan oksigen juga mungkin terjadi pada orang dengan aliran darah normal. Hal ini bisa terjadi karena kondisi medis adanya riwayat penyakit paru-paru. Oksigen yang diperoleh tubuh kesulitan memasuki paru-paru sehingga darah hanya bisa membawa sedikit oksigen.
3.      Anemia kronik
Anemia kronik adalah suatu kondisi yang menyebabkan rendahnya sel darah merah, padahal sel-sel ini yang berperan sebagai pembawa oksigen.
4.      Sel darah teracuni
Saat sel-sel yang membawa oksigen dalam darah terkena racun tertentu seperti karbon monoksida, darah akan terhambat dalam mengambil oksigen.
5.      Kurangnya oksigen di udara
Kurangnya persediaan oksigen di udara dapat terjadi di tempat – tempat yang tinggi.

Hipoksia menyebabkan beberapa dampak. Dampak yang tercepat adalah perubahan pada sel – sel otak. Sel-sel otak sangat rentan terhadap perubahan pasokan oksigen. Sel-sel otak akan rusak setelah 4 sampai 6 menit tanpa oksigen. Ketika aliran oksigen ke otak terputus, seseorang akan kehilangan kesadaran dalam waktu 10 detik. Bahkan, Dalam kasus hipoksia yang parah, seseorang akan menjadi tidak responsif dan jatuh ke dalam koma, berhenti bernapas dan tidak merespon terhadap cahaya. Jika hanya terdapat tekanan darah dan detak jantung, orang tersebut kemungkinan mengalami mati otak bahkan mati.

Rangkuman di atas hanyalah informasi dasar seputar hipoksia serebral. Apabila ada hal yang kurang atau salah dalam informasi yang saya bagikan, saya mohon maaf dan Anda bisa memberikan kritik serta saran di kolom komentar di bawah. Saya akan dengan senang hati menerima kritik dan saran Anda. Informasi yang lebih lanjut dapat Anda dapatkan dengan bertanya pada pakar yang lebih ahli seperti dokter atau ahli neurologi. (choluck©)

Referensi:
1.      --------------------. (2014). ARTIKEL KEDOKTERAN, NEUROLOGI:Gejala Kurang Oksigen ke Otak. Jevuska:www.jevuska.com/2013/02/09/gejalakurangoksigenkeotak/.
Artikel di unduh pada 14 Februari 2015 pukul 10:53.

2.      --------------------. (2014) KEKURANGAN OKSIGEN PADA OTAK. www.wedaran.com/12014/kekurangan-oksigen-pada-otak/.


Artikel di unduh pada 14 Februari 2015 pukul 10:53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa tuliskan komentar Anda di sini. . .